Pengertian
Kesenian Marawis
Marawis merupakan salah satu jenis musik
perkusi yang dimainkanya dengan cara ditepuk.
Marawis memiliki unsur keagamaan yang
kental dari berbagai lirik lagu yang dibawakan merupakan pujian dan kecintaan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Sejarah
Kesenian Marawis
Kesenian marawis awalnya berasal dari
kawasan Kuwait, mulanya alat ini hanya terdiri dari 2 jenis alat permainan
yaitu hajir dan marawis dengan ukuran berbeda semacam sebuah rebana dengan
berukuran cukup besar yang kedua sisinya dilapisi oleh kulit binatang.
Nama marawis diambil dari nama salah
satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini.
Namun kesenian ini tidak populer di
negara kuwait sehingga hanya sedikit orang yang memahami bahwa kesenian ini
bermula/berasal dari negara tersebut.
Kesenian ini mulai dikenal di negara
Yaman dan dimodifikasi agar menjadi lebih menarik sehingga kesenian ini menjadi
populer di negara Yaman.
Di daerah Yaman kesenian ini sering
dimainkan pada saat perayaan tertentu, seperti Perayaan perkawinan, khitanan
dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kesenian ini menjadi lebih populer
karena pernah dimainkan untuk menyambut tamu yang berasal dari luar Yaman
sebagai kesenian penghormatan.
Beberapa tahun silam, seni marawis belum
populer seperti saat ini. Di Betawi, seni marawis awalnya hanya dimainkan oleh
orang-orang keturunan Arab.
Bahkan, ada semacam anggapan bahwa marawis
hanya dimainkan oleh mereka yang masih keturunan Nabi SAW. Marawis dimainkan
untuk acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan arak-arakan pengantin.
Alat Musik
Kesenian Marawis
Alat-alat
musik kesenian Marawis terdiri dari:
·
Marawis
Kata Marawis
berasal dari kata marwas sejenis gendang kecil yang dipukul untuk menghasilkan
bunyi, biasanya terbuat dari kayu. Berukuran enam sampai tujuh inci. Kedua
sisinya ditutup dengan kulit kambing atau kulit sapi.
·
Dumbuk
Dumbuk
merupakan sejenis gendang yang berbentuk sepeti dandang, memiliki diameter yang
berbeda pada kedua sisinya, serta dua potong kayu bulat berdiameter 10 cm.
·
Hajir
Merupakan
sebuah gendang besar berdiameter 45 cm dengan tinggi 60-70 cm.
·
Simbal dan
Tamborin
·
Darbuka
Jenis Pukulan
dalam Kesenian Marawis
Lagu-lagu yang
berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan
tertentu. Terdapat 3 jenis pukulan atau nada yaitu:
·
Zapin
Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung,
seperti lagu balasan pantun. Nada zapin
adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi
Muhammad SAW (Sholawat). Temponya lebih lambat dan tidak terlalu menghentak,
sehingga banyak digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Melayu.
·
Sarah
Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Nada ini lebih banyak digunakan
untuk irama yang menghentak dan membangkitkan semangat. Dalam marawis juga
dikenal istilah ngepang yang artinya berbalasan memukul dan ngangkat.
·
Zahefah
Pukulan Zahefah untuk mengiringi shalawat di majelis. Sama dengan pukulan/nada
Sarah lebih banyak digunakan untuk irama yang menghentak dan membangkitkan
semangat.
Jumlah Pemain
Kesenian Marawis
Musik ini dimainkan oleh minimal
sembilan atau sepuluh orang. Setiap orang memainkan satu buah alat sambil
bernyanyi.
Terkadang, beberapa orang dari kelompok
bergerak sesuai dengan irama lagu untuk membangkitkan semangat.
Semua pemainnya pria dengan busana
gamis, celana panjang serta berpeci. namun ada juga pemain wanita.